Kamis, 07 Februari 2008

TAWAKAL KEPADA ALLAH

Hampir setiap hari kita mendengar nasehat dari sahabat dan teman, bila ada orang yang mendapatkan mendapatkan musibah / bencana. Selalu dibisikan. “Ayo kuat-kuatkan iman, tawakal ya, ingat kepada Allah” Kalau nasehat ini disampaikan hati ini menjadi kuat dan sehat dan semangat timbul lagi. Nah, kali anda saya akan uraikan tentang tawakal kepada Allah dengan harapan anda perlu menyampaikan kepada isteri, anak-anak anda, teman atau jama’ah tempat anda shalat, meskipun tidak lebih dari sepuluh orang, “cukup tujuh menit, biar sediki, asal paham”
Terlebih dahulu jangan lupa sampaikan ! Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan ilmu sebagai sifat kesempurnaan yang paling tinggi. Aku bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah, yang tiada sekutu bagi Nya dan aku bersaksi Muhammad saw adalah hamba dan utusan Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Saw, juga tercurahkan kepada keluarganya, dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya.
Saudaraku kaum muslimin yang dirahmati Allah.
Mari kita merenung sejenak peristiwa hari-hari belakangan ini, negara kita terus ditimpa dengan berbagai bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, angin puting beliung, banjr, longsor, penyakit dan berbagai bencana yang susul menyusul. Bencana-bencana tersebut menimbulkan korban yang besar baik nyawa manusia serta harta benda dan berbagai duka nestapa seakan-akan tidak tersembuhkan. Satu bencana belum dapat diatasi bencana lain muncul lagi, seakan-akan tidak habis-habisnya. Jika ada manusia yang kurang iman maka disinilah peluang setan membelokan keyakinan.
Menghadapi bencana ini bagi orang beriman harus dapat mengambil sikap, di dalam Al Qur’an iman dan tawakal selalu disebutkan secara berpasangan, Allah Swt berfirman, “......kami beriman kepada-Nya dan kepadaNyalah kami bertawakkal. (Qs Al Mulk : 29). Artinya, bertawakal salah satu tanda bagi Muslim yang kuat dalam keimanannya. Dia meyakini setiap peristiwa adalah kehendak Allah dan sekaligus memenuhi hak Tuhan nya, dan berupaya mengatasi kesulitan hidupnya dan menyerahkan hasilnya sebagaimana yang dikehendaki Allah. Sebab Allah Swt lebih mengetahui kebaikan dan manfaatnya setiap peristiwa/ musibah yang ditimpakan.
Tawakal kepada Allah berdampak luas bagi kehidupan seorang Muslim. Ia akan senantiasa diliputi ketenangan, keamanan dan kelapangan. Terbebas dari dampak ke-hidupan sosial, seperti kegelisahan, ketergesaan. Alam pikirnya senantiasa tenang serta roman mukanya memancarkan kedamaian dan kebahagiaan. Dengan bersandar kepada Allah, ia memiliki keyakinan bahwa Dialah yang mencegah segala bencana dan mara bahaya, karena dia menjadi Wakilnya. Allah Swt berfirman : Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka dia akan mencukupinya (Qs Ath Thalaaq: 3)
Kisah para nabi dapat menjadi pelajaran bagi kita bahwa dengan tawakal yang benar Allah akan menolongnya. Nabi Ibrahim ketika akan dibakar oleh kaumnya dia bertawakal kepada Allah dengan ikhlas dan menyebut Cukuplah bagi kami Allah sebaik-baik wakil, kemudian api menjadi dingin dan ia selamat. Hal demikian juga dialami oleh nabi Muhammad Saw beserta orang-orang beriman saat mereka menghadapi ancaman musuh, orang-orang musyrik dan menyebut. Cukuplah bagi kami Allah sebaik-baik wakil, Peristiwa tersebut direkam dalam Al Qur’an, Allah Swt berfirman : (Yaitu) orang-orang yang menta’ati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. Maka mereka kembali dengan ni`mat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai ; karunia yang besar (Qs Ali Imran 173-174)
Arti bertawakal kepada Alah yaitu senantiasa memohon pertolongan Nya atas penguatan iman untuk mendapatkan kemenangan dan kemuliaan. Dimana dia hanya menyerahkan diri serta memohon kepada Allah. Tidak memohon kepada selainnya dan hanya takut kepadaNya. Untuk pengawasan serta penjagaan dirinya, ia bersandar hanya kepada Allah Swt, sebab Dia Yang Maha Kuasa. Iapun menyandarkan keamanan serta keselamatan hanya kepada Nya. Bagaimanapun seseorang tidak akan mendapat musibah kecuali sudah ditetapkan Allah. Iapun tidak dapat menggapai suatu manfaat kecuali yang telah ditetapkanNya.
Jika seorang mukmin yang bertawakal maka ketika musibah datang dia meyakini bahwa musibah adalah bagian dari takdir yang tidak dapat ditolak dan tak dapat digapai. Rasulullah memberi tutunan tentang ketetapan Allah, beliau bersabda , “ Ingatlah Allah, maka engkau akan menemukan Dia di depanmu. Kenali Allah pada waktu suka, niscaya Dia akan mengenalimu pada waktu engkau dalam kesulitan. Dan ketahuilah bahwa sesuatu yang terlepas darimu itu tidak akan pernah mengenaimu, dan sesuatu mengenaimu tidak akan terlepas darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran dan bahwa kemudahan itu bersama kesulitan dan kerumitan bersama kelapangan.
Tawakal bukan berarti diam tanpa usaha, tawakal sejati adalah jika seseorang melakukan upaya dengan penuh kesungguhan. Lantas menyerahkan semua perkaranya kepada Allah Swt. Dalam suatu kisah, seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw, dan hendak membiarkan untanya di depan pintu masjid tanpa mengikatnya, lantas bertanya, Wahai Rasulullah, apakah saya mesti mengikatnya lantas bertawakal ataukah membiarkannya dan bertawakal. Nabi Saw menjawab, “Ikatlah unta itu lantas bertawakal. (HR Tarmidzi).
Untuk keselamatan kita semua ikuti anjuran hadits ini. Dari Abu Darda, Nabi saw bersabda, ia berkata. Barangsiapa berkata setiap hari ketika memasuki waktu pagi dan waktu sore : Hasbiyallahu la ilahaa illa huwa alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil adzhiim. (Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki arasy yang Agung). 7 X Allah akan mencukupinya dalam hal-hal yang menyulitkan baik urusan dunia dan akhirat.
Jika anda seorang muslim inilah sikap anda hari ini dan esok.Tawakal adalah sikap hidup muslim yang mempunyai dampak positip dalam kehidupannya sehari-hari ia tidak pernah takut dan gentar menghadap situasi apapun dan dimananpun.
Itulah anda dan saya .
Semoga Allah selalu memberi kekuatan iman untuk menghadapi segala macam tantangan kehidupan
Wallahu alam bis shawab.

Tidak ada komentar: