Sabtu, 02 Februari 2008

MENTAUHIDKAN ALLAH, JAUHI SYIRIK

Saudaraku kaum muslimin yang sangat kucintai !
Kali ini saya mengajak untuk menyimak dengan seksama tentang keadaan disekitar kita, mulai dari diri sendiri, keluarga dan tetangga tentang pemahaman keesaan Tuhan menurut faham Islam. Setelah kita menyimak keadaan sambil berpikir kemudian kita harus berani mengatakan bahwa ajaran pokok Islam tentang pengakuan kepada Allah yang selalu dikotori dengan perbuatan dan keyakinan lain. Kalau saudaraku sependapat dengan kesimpulan ini maka ini wajib disampaikan dengan cara apapun tetapi tetap dalam koridor yang diridhai Allah. Jika saudaraku masih memegang teguh pada keIslaman maka pada tempatnya kita selalu bersyukur dan memuji kepadanya, seraya menyatakan Segala puji hanya untuk Engkau, karena Engkaulah Yang Esa, tempat kami meminta, Engkau tidak beranak dan tidak diperanakan, dan tidak sesuatu apapun yang menyerupai Engkau. Tak lupa harus kita sampaikan salam dan shalawat kepada pimpinan terbesar nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya
Menyekutukan Allah dinyatakan didalam Alquran sebagai dosa terbesar, sehingga orang yang meninggal dalam keadaan musyrik maka dia tidak akan mendapat ampunan dari Allah Swt dan tempat orang itu adalah di neraka jahanam serta diharamkan masuk surga. Allah Swt berfirman,” Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Qs Al Maidah : 72)
Al Qur’an menilai syirik sebagai sikap aniaya (dzulmun), ialah suatu sikap seseorang meletakan sesuatu tidak pada tempat yang sebenarnya, mengapa demikian? Karena Allah itu Maha Esa (wahdaniyah) sehingga apabila dipercayai mempunyai sekutu dalam Keesaan Nya berarti meletakan Keesaan Allah tidak pada tempatnya yang sebenarnya, atau meyakini bahwa makhluk Allah memiliki kelebihan kekuatan yang melebihi kekuatan / kelebihan yang diberikan Allah kepada makhluk itu. Misalnya meyakini bahwa seseorang dapat menjadi perantara antara Allah dan manusia, pada hal Allah mengajarkan bahwa jarak antara manusia dengan Tuhan sangat dekat. Begitu pula keyakinan bahwa makhluk-makhluk halus mempunyai pengaruh terhadap keselamatan dan kesengsaraan manusia, pada hal Allah mengajarkan bahwa tidak sesuatupun yang dapat menimpakan bahaya kepada seseorang kecuali atas ketentuan Allah juga.
Bentuk syirik banyak sekali macamnya misalnya keyakinan polytheisme, Trimurti, Trinitas, penyembahan benda-benda alam, penyembahan berhala, penyembahan kepada arwah-arwah leluhur dengan maksud tabarruk (minta berkah) dengan keyakinan bahwa orang yang meninggal itu masih aktif berperan bagi kehidupannya bahkan memberi syafa’at (pertolongan). Oleh karena itu berziarah kubur dengan niat serta tujuan seperti itu dilarang oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana hadits riwayat Imam Malik dalam Kitab al Muwatha, menjelaskan bahwa Rasulullah berdoa :” Ya Allah, janganlah kuburanku menjadi berhala yang disembah ! Allah sangat sangat murka terhadap suatu kaum yang memperlakukan kubur para nabi mereka sebagai tempat sujud
Apabila seorang meyakini bahwa selain Allah dapat mengetahui hal-hal ghaib yang akan terjadi di belakang hari misalkan dalam dunia perdukunan itu juga termasuk syirik rububiyah. Nabi Muhammad Saw memperingatkan : “ Barangsiapa kepada tukang ramal, lalu menayakan sesuatu lalu dia mempercayainya maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari (Hr Muslim dari Shafiah binti Ubaid dari sebagian isteri-isteri nabi)
Rasulullah Saw didalam berbagai hadits dengan berbagai ungkapan selalu memperingatkan umatnya tentang bahaya syirik diantaranya dari Abu Hurairah mengatakan, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “ Jauhilah tujuh perkara perusak”. Mereka bertanya, “Apakah itu ya Rasulullah beliau bersabda : (1) Syirik kepada Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, (4) makan riba, (5) makan harta anak yatim, (6) meninggalkan barisan tempur dalam peperangan dan (7) menuduh berzina terhadap wanita yang bersuami lagi beriman yang tidak tahu menahu.
Bagi seorang muslim, Allah adalah segala-galanya didalam kehidupan dan satu-satunya tempat tujuan untuk memperoleh keridhaan. Pernyataan pengakuan setiap hari yang didesahkan oleh setiap muslim dengan ucapan “La ilaha illallah“ (Tiada Tuhan selain Allah) merupakan harga mati atas keyakinan untuk menuju keridhaan Allah. Makna dari pernyataan diatas sangat luas dan harus dipahami oleh setiap pribadi muslim, jika tidak maka ia akan terperosok kepada perbuatan syirik. Terdapat beberapa contoh syirik yang sering terjadi di dalam masyarakat seperti :
1. Bertawasul kepada ruh para wali/ulama. Bertawasul maksudnya berdoa kepada Allah dengan memakai wasilah (perantara). Islam mengajarkan, bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama kecuali tingkat ketaqwaanya kepada Allah sehingga jauh-jauh Islam melarang keras dan menutup pintu rapat-rapat segala wasilah yang mengarahkan manusia memuja dan menyembah sesamanya. Segala permohonan dan pertolongan dalam perkara-perkara yang diluar batas pemilikan dan kemampuan manusia, hanya boleh dipanjatkan kehadirat Allah saja, dan tidak kepada apa dan siapapun, lebih-lebih kepada mereka yang telah bersemayam dialam Barzah.
2. Mempercayai dukun / tukang tenung. Islam mengajarkan dan melarang untuk mendatangi dukun /tukang tenung dengan maksud untuk meminta sesuatu, menanyakan sesuatu hal ghaib yang hanya dalam kompetensi Allah saja hak pengetahuannya, seperti menanyakan tentang masa depannya, langkahnya, jodohnya, nomor toto yang akan keluar dan lain sebagainya. Orang itu sesungguhnya masuk golongan orang-orang yang mensyarikatkan Allah
3. Memakai azimat. Rasulullah Saw bersabda : “ Sesungguhnya menggantungkan sesuatu sebagai penolak penyakit dan azimat sebagai penolak bahaya dan memasukan sesuatu kedalam tubuh wanita untuk menarik kecintaan suami adalah syirik ( HR Ibnu Hibban dan Al Hakim dari Abdullah bin Mas’ud) Berdasarkan hadits ini, maka jelaslah memakai azimat hukumnya syirik. Bila orang tersebut mati dalam keadaan memakai azimat, maka ia tidak akan selamat selamanya, yakni tidak akan lepas dari azab neraka, bahkan kekal di dalamnya.
4. Memberikan sesaji. Berbagai upacara memberikan sesaji telah menjadi budaya dikalangan sebagian besar umat Islam tanpa disadari bahwa perbuatan tersebut hukumnya syirik. Seperti upacara yang dilingkungan nelayan atau petani dengan memberikan sesajian /sajen untuk menolak bala dan mendapatkan rezeki yang dimohonkan kepada makhluk lain bukan hanya kepada Allah Swt. Ketahuilah, sesungguhnya kepercayaan tersebut sama halnya dengan kepercayaan orang primitif yaitu manusia yang belum mendapatkan ajaran tauhid. Kepercayaan seperti ini termasuk yang dikatagorikan “mensyarikatkan Allah Yang Maha Esa “, artinya mereka mempunyai kepercayaan kepada makhluk lain dan menjadikannya sebagai Tuhan yang kedua. Bagi seorang muslim yang memiliki tauhid yang murni, mereka tidak mau menyerahkan dirinya menjadi hamba setan mereka berpedoman kepada Alquran : Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Qs Al Hadiid :22)
Empat contoh diatas adalah perbuatan syirik yang sangat dimurkai Allah, banyak lagi perilaku syirik yang tanpa disadari oleh umat Muslim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Perbuatan syirik yang lain seperti mengagungkan sesama makhluk, mem-percayai ilmu perbintangan, bersumpah bukan dengan nama Allah dan berbagai tradisi-tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang “Tauhid” dan kesadaran beragama dan mengamalkan agama yang benar serta kuatnya pengaruh tradisi yang sebenarnya bertentangan dengan agama. Oleh karena itu setiap muslim berkewajiban memeriksa dirinya dan keluarganya dari perbuatan syirik, baik secara langsung atau tidak langsung. Dan salah satu upaya yang sangat penting adalah saling ingatkan mengingatkan sesama muslim baik dalam hubungan pribadi maupun maupun dalam berjamaah / majelis taklim.
Saya meyakini yang membaca tulisan ini tentu mempunyai lebih banyak referensi bahkan jauh lebih faham. Tetapi bagi yang akan tampil untuk memberikah kuliah tujuh menit tentunya sudah cukup. Sesuai dengan motto kita :
“Kuliah tujuh menit untuk orang awam, biar sedikit asal faham”
Untuk memantapkan keimanan kita tutup dengan doa :
Ya Allah, cintakanlah aku kepada iman, dan hiasilah dia dalam hatiku, dan bencikanlah aku kedalam kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan serta jadikanlah aku dari golongan orang -orang yang mendapat petunjuk. Amin ya Robbal alamin
!
Saya akan berbangga hati jika anda bersama saya dengan menyampaikan saran dan pendapat. Saya tunggu saran anda di e-mail marwanpiliang@yahoo.com
atau alamat surat
MARWAN DS
Jl Tanjung No 206 B,
Nalen, Sorosutan
Yogyakarta

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih artikelnya,, sangat bermanfaat....

disini saya menemukan hal yang syirik kembali yaitu didaerah jawa tengah yang mempercayai 10 sumur yang memiliki khasiat,,,
silahkan kunjungi:

http://www.widyapranata.blogspot.com/2012/05/10-jenis-sumur-berkhasiat-di-klenteng.html


Bagaiman menurut anda, apakah itu termasuh hal yang syirik??