Selasa, 15 Januari 2008

TAFAKKUR

Segala puji hanyalah milik Allah yang telah menjadikan bagi kita semua yang diciptakannya sebagai subjek yang amat besar manfaatnya bagi pemikiran kita, sementara nikmatNya tiada hentinya terlimpahkan kepada kita. Semoga shalawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw, juga kepada seluruh keluarga, sahabatnya dan pengikutnya.
Sesungguhnya bertafakkur (berpikir) merupakan aktifitas kalbu yang besar, kunci cahaya, permulaan penglihatan, dan jaringan berbagai macam ilmu dan pemahaman. Kebanyakan manusia telah mengetahui keutamaannya, namun mereka tidak mengetahui hakekat dan buah-nya, dan memang sedikit sekali dari kalangan manusia yang mau menggunakan kemampuan daya pikir dan renungannya. Padahal sesungguhnya Allah Swt telah memerintahkan kepada manusia menggunakan akal dan pikiran untuk bertafakkur dan merenung dalam banyak bagian yang tak terhitung dari kitabNya.
Mari kita renungkan, perkataan orang bijak, “manakala terdetak dalam hati niat hendak berpaling karena putus asa, serukanlah dalam hatimu keras-keras Bersabarlah! Bersabarlah! Selanjutnya kosentrasikan pikiranmu untuk merenungkan peng-hambaan dirimu kepadaNya dengan penuh kerendahan. Apabila engkau mencari suatu perkara dibalik pemikiranmu, maka perhatikanlah nikmat dan karunia Allah yang bertubi-tubi terlimpahkan kepadamu, dan perbaharuilah sebutan dan ucapan syukurmu setiap kali beroleh nikmat. Selanjutnya renungkanlah lautan takdir yang berlimpah kepada seluruh umat manusia ;
  • ada yang diberi kebaikan dan ada yang diberi keburukan;
  • ada yang diberi manfaat dan ada yang diberi mudharat;
  • ada yang diberi kesulitan dan ada yang diberi kemudahan;
  • ada yang diberi keberuntungan dan ada yang diberi kerugian
  • ada yang diberi pertolongan dan ada yang dihancurkan;
  • ada yang disembunyikan dan ada yang ditenarkan;
  • ada yang diberi diberi iman dan ada yang diberi kekafiran,
  • ada yang diberi pengakuan dan ada yang diberi keingkaran.
  • Jika kita mau bertafakkur dengan keadaan kita pada hari ini dan berfikir positip tentunya kenikmatan yang tercurahkan kepada kita, sungguh terlalu banyak bahkan tidak dapat terhitung-hitung bagaimanapun canggihnya alat hitung modern untuk menghitungnya. Maka sudah sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Allah Swt seraya memuji dengan mengucapkan “Segala puji untuk Allah seru sekalian alam”
    Allah Swt menuntun manusia supaya berfikir dengan perumpamaan-perumpamaan dan selalu menutup dengan kalimat
    · Demikian kami jelaskan tanda-tanda kekuasaan (kami) kepada orang-orang yang berfikir (QS Yunus : 24)
    · Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda–tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkannya (QS Ar Ra’d :3)
    · Dan kami turunkan kepadamu Al Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkannya (Qs An Nahl :44)
    · Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk mamusia supaya mereka berpikir ( Qs Al Hasyr : 21)
    Jika kita memikirkan dan merenungkan kebesaran Tuhan dalam penciptaaanya salah satu makhluknya, yaitu manusia. Sesungguhnya dalam eksistensi manusia masih banyak hal yang belum diketahui sampai sekarang. Maka lebih lagi bila kita ingin mengetahui segala sesuatu yang diciptakannya di bumi Nya yaitu dipermukaanya, di sungai-sungainya, dan di gunungnya. Allah telah mempersiapkan bumi untuk dihuni. Untuk itu Dia menjadikannya terhampar, lalu menstabilkannya dengan gunung-gunug yang kokoh dan membuatkan di dalamnya sumber-sumber air, memancarkan banyak mata air, dan mengalirkan sungai-sungai serta menyimpan air di dalam dalam perut bumi.
    Begitu pentingnya tafakkur para sahabat dan para ulama mengingatkan lagi tentang tafakkur :
    · Ibnu Abbas ra mengatakan, “ Dua rakaat yang sedang-sedang saja disertai dngan tafakkur lebih baik daripada melakukan shalat sunnah malam hari tanpa menyertakan kalbu di dalamnya.
    · Umar bin ‘Abdul aziz mengatakan, “Mentafakkuri nikmat-nikmat Allah merupakan ibadah yang paling utama.
    · Al Hasan Al Bashri pernah berkirim surat kepada Umar bin Abdul Aziz, “ Ketahuilah bahwa bertafakkur akan mendorong pelakunya kepada kebaikan dan menggugahnya untuk mengamalkannya, sedang menyesali keburukan akan menorong pelakunya untuk meninggalkannya.
    · Muhammad bin Ka’b Al Qurazhi mengatakan,” Sesungguhnya jika aku membaca surat Az Zalzalah dan Al Qari’ah semalaman tanpa membaca yang lainnya, melainkan hanya mengulang-ulang keduanya disertai dengan mentafakkuri maknanya, lebih aku sukai dari pada membaca Al Qur’an hingga khatam semalaman tanpa merenungkan maknanya.
    · Wahb bin Munabbih mengatakan, “ Tidaklah sekali-kali seorang tenggelam dalam tafakurnya melainkan akan beroleh ilmu, dan tidaklah sekali-kali seorang beroleh ilmu, melainkan terdorong untuk mengamalkannya.
    Oleh karena itu kita seharusnya melestarikan tafakkur dan melakukan waktu yang cukup lama, karena sesungguhnya bertafakkur akan
    · menghantarkan meraih ridha Allah,
    · melapangkan dada,
    · menenangkan hati,
    · mewariskan rasa takut dan segan kepada Allah.
    · mewariskan ilmu dan hikmah.
    · dapat mempertajam penglihatan menghidupkan kalbu dan
    · dapat mengambil pelajaran dan peringatan dari perjalanan hidup orang-orang yang terdahulu.
    Inilah uraian singkat tentang tafakkur yang sangat luas dimaknai. Dan mari kita bermohon kepada Allah Swt semoga Dia menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu bertafakkur dan termasuk orang yang selau mendapat petunjuk
    Wallahu ‘alam bisshawab


Tidak ada komentar: