Senin, 31 Maret 2008

सिफत लेमः लेमः LEMBUT

Saudaraku kaum Muslimin. Kini disekitar kita kekerasan terus terjadi, karena semua orang merasa benar. Kebenaran adalah pakaian kita sehari-hari tetapi menyampaikan kebenaran harus ada caranya. Rasulullah Saw adalah orang paling lembut dalam menyampaikan amanah dan kepada beliau satu-satunya teladan yang terbaik bagi kita . Untuk itu mari kita membahas tentang lemah lembut dalam tuntunan agama . Dari mari kita terlebih dahulu menyampaikan puji kepada Allah Swt
Segala puji bagi Allah sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara Semoga shalawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw, juga kepada seluruh keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya.
Kelemah lembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah hidup-nya dengan kemarahan dan emosional, akan tertutuplah akal dan pikirannya yang akhirnya menimbulkan perkara-perkara yang tidak diridhoi Allah ta’ala dan rasulNya. Dan jika hamba tersebut menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan dirinya, niscaya ia akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemah lembutan, ia akan mulia di sisi Allah ta’ala dan makhluk-makhluknya. Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insya Allah akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus merugikan orang lain dan dirinya sendiri.
Melatih diri untuk dapat memiliki akhlak mulia ini dapat dimulai dengan menahan diri ketika marah dan mempertimbangkan baik buruknya suatu perkara sebelum bertindak. Karena setiap manusia tidak pernah terpisahkan dari problema hi-dup, jika ia tidak membekali dirinya dengan akhlak ini, niscaya ia gagal untuk menyelesaikan problemanya.
Demikian agungnya akhlak ini sehingga rasullah memuji sahabatnya Asyaj Abdul Qais dengan sabdanya : “Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang dicintai Allah yakni sifat lemah lembut (sabar) dan ketenangan (tidak tergesa-gesa)”. (HR. Muslim)
Akhlak mulia ini terkadang diabaikan oleh manusia ketika amarah telah menguasai diri mereka, sehingga tindakannya pun berdampak negatif bagi dirinya ataupun orang lain. Padahal Rasulullah Saw sudah mengingatkan dari sifat marah yang tidak pada tempatnya, sebagaimana beliau bersabda kepada seorang sahabat yang meminta nasehat : “ Janganlah kamu marah.” Dan beliau mengulanginya berkali-kali dengan bersabda : “Janganlah kamu marah”. (HR. Bukhari). Dari hadits ini diambil faedah bahwa marah adalah pintu kejelekan, yang penuh dengan kesalahan dan kejahatan, sehingga Rasulullah Saw mewasiatkan kepada sahabatnya itu agar tidak marah. Tidak berarti manusia dilarang marah secara mutlak. Namun marah yang dilarang adalah marah yang disebabkan oleh hawa nafsu yang memancing pelakunya bersikap melampaui batas dalam berbicara, mencela, mencerca, dan menyakiti saudaranya dengan kata-kata yang tidak terpuji, yang mana sikap ini menjauhkannya dati kelemahlembutan.
Didalam hadits yang shahih Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda : “ Bukanlah dikatakan seorang yang kuat itu dengan bergulat, akan tetapi orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah”. (Muttafaqqun′alahi). Ulama telah menjelaskan berbagai cara menyembuhkan penyakit marah yang tercelah yang ada pada seorang hamba, yaitu:
1. Berdoa kepada Allah, yang membimbing dan menunjuki hamba-hambaNya ke jalan yang lurus dan menghilangkan sifat-sifat jelek dan hina dari diri manusia. Allah ta’alah berfirman : “ Berdoalah kalian kepadaku niscaya akan aku kabulkan.” (Ghafir: 60) 2. Terus-menerus berdzikir pada Allah seperti membaca Al-Quran, bertasbih, bertahlil, dan istigfar, karena Allah telah menjelaskan bahwa hati manusia akan tenang dan tenteram dengan mengingat Allah. Allah berfirman : “Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” ( Ar-Ra′d : 28)3. Mengingat nash-nash yang menganjurkan untuk menahan marah dan balasan bagi orang-orang yang mampu manahan amarahnya sebagaimana sabda nabi shalallahu ‘alaihi wasallam : “ Barangsiapa yang menahan amarahnya sedangkan ia sanggup untuk melampiaskannya, (kelak di hari kiamat) Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluq-Nya hingga menyuruhnya memilih salah satu dari bidadari surga, dan menikahkannya dengan hamba tersebut sesuai dengan kemaunnya “ (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat shahihul jami′ No. 6398). 4. Merubah posisi ketika marah, seperti jika ia marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, dan jikalau ia sedang duduk maka hendaklah ia berbaring, sebagaimana sabda rasulullah shalallahu alaihi wa sallam : “ Apabila salah seorang diantara kalian marah sedangkan ia dalam posisi berdiri, maka hendaklah ia duduk. Kalau telah reda/hilang marahnya (maka cukup dengan duduk saja), dan jika belum hendaklah ia berbaring.” (Al-Misykat 5114)
5. Berlindung dari setan dan menghindar dari sebab-sebab yang akan membangkitkan kemarahannya. Demikianlah jalan keluar untuk selamat dari marah yang tercela. Dan betapa indahnya perilaku seorang muslim jika dihiasi dengan kelemahlembutan dan kasih sayang, karena tidaklah kelemahlembutan berada pada suatu perkara melainkan akan membuatnya indah. Sebaliknya bila kebengisan dan kemarahan ada pada suatu urusan niscaya akan menjelekkannya. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : “ Tidaklah kelemahlembutan itu berada pada sesuatu kecuali akan membuatnya indah, dan tidaklah kelembutan itu dicabut kecuali akan menjadikannya jelek.” (HR. Muslim).

Selasa, 04 Maret 2008

YUK, SHALAT SUBUH BERJAMA’AH

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah. Jika anda kebetulan membuka internet dan nyasar masuk ke blog ini kemudian membacanya. Tidak ada kata lain ucapan Alhamdulillah. Ini adalah suatu kurnia Allah kita bertemu dalam bentuk yang lain, tidak dalam bentuk fisik tetapi pertemuan dalam dunia maya. Jika anda tadi pagi tidak shalat subuh atau shalat Subuh di rumah atau shalat Subuh tetapi sudah siang. Maka tulisan ini memang untuk anda. Tetapi seandainya jika anda shalat Subuh di Masjid dapat pula shalat sunat fajar tidak apa anda teruskan membaca tulisan ini, karena paling tidak akan lebih meyakinkan anda bahwa anda benar-benar orang beruntung. Sebelum anda melanjutkan membaca tulisan singkat ini pada tempatnya kita ucapkan “Segala puji bagi Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat seluruh isi alam ini, dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Semoga Shalawat dan salam dicurahkan kepada nabi Muhammad Saw, juga kepada seluruh keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya.
Allah Swt berfirman tentang shalat Subuh : “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Qs Al Israa’ : 78). Karena begitu pentingnya shalat Subuh Rasulullah Saw apabila meragukan keimanan seseorang beliau akan menelitinya pada saat shalat Subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi shalat Subuh, maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati. Diceritakan Umar bin Ka’ab ra berkata, Rasulullah Saw pernah shalat Subuh, kemudian berkata, “Apakah kalian menyaksikan si Fulan shalat? Mereka menjawab, Tidak. Beliau berkata lagi si Fulan? Mereka menjawab, Tidak. Maka beliau berkata : “ Sesungguhnya dua shalat ini (Subuh dan Isya) adalah shalat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada dalam shalat Subuh dan Isya, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak (HR Ahmad & An Nasai).
Tentunya, jika ada orang yang menyebut anda termasuk golongan munafik sudah pasti anda tidak akan terima dan mungkin anda akan marah. Seandainya saya tahu anda shalat di rumah atau tidak shalat tadi pagi saya pun tidak berani untuk mengatakan anda munafik. Karena munafik atau tidak, adalah urusan tiap individu dengan Tuhannya. Tidak ada manusia manapun di dunia ini memiliki wewenang untuk menghukumi orang dengan sebutan ini munafik. Allah Maha Tahu akan kondisi setiap muslim. Saya sama sekali tidak bermaksud menambah beban hidup anda, atau membebani anda dengan sesuatu yang tidak mampu dikerjakan. Demi Allah, saya hanya berbicara tentang hakikat syari’at. Tetapi ada baiknya juga pada kesempatan ini saya mengajak anda untuk shalat Subuh berjama’ah ke masjid. Jika anda di depan saya maka saya katakan “ Yuk, kita shalat Subuh berjamaa’ah ke Masjid.” Mengapa ajakan ini begitu penting di dalam kehidupan kita sebagai umat Islam. Inilah jawabannya.
Shalat Subuh merupakan salah satu ujian yang berat kaum muslimin. Saya yakin anda telah sering melakukan shalat Subuh berjama’ah di masjid, apalagi pada bulan Ramadhan anda terus menerus melakukan shalat Subuh berjama’ah di masjid. Kini jika anda lalai melaksanakannya itu berarti anda sedang diuji oleh Allah. Nilai tertinggi dalam ujian ini, bagi seorang laki laki adalah shalat Subuh secara berjamaah di masjid. Sedangkan bagi perempuan, shalat Subuh tepat waktunya dirumah. Manusia dianggap gagal dalam ujian penting ini, manakala shalat tidak tepat waktu. Tentang ujian kepada hambanya Allah Swt berfirman : “Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Qs Al Mulk : 2).
Ujian merupakan bagiab penting dalam , seorang mukmin harus lulus dalam semua ujian itu untuk membuktikan kebenaran imannya, dan untuk menyelaraskan antara hati, lisan dan amalannya.
Keutamaan shalat Subuh
Dalam kolom yang sedikit ini disampaikan beberapa keutamaan shalat Subuh berjamaah antara lain :
· Malaksanakan shalat Subuh akan mendapat pahala tanpa batas. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan Muslim dari Ustman bin Affan ra berkata, Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah (atau dengan shalat Isya, seperti yang tertera dalam hadits Abu Dawud dan Tirmizi) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh. Dengan karunia Nya, Allah Swt memberi pahala yang besar jika kita melaksanakan shalat Subuh dan Isya’ berjamaah. Dan kita mengetahui bahwa pahala shalat malam sangat besar dan agung. Tapi pahala shalat Subuh berjamaah jauh lebih mulia, sehingga. Sahabat Umar ra berkata “ Sungguh, ikut serta dalam shalat Subuh berjamaah itu lebih baik bagi saya dari pada shalat malam.”
· Disetiap malam terdapat saat-saat terkabulnya doa. Kesempatan ini hanya didapati orang-orang yang bangun sebelum Subuh, Perhatikan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra Rasulullah Saw bersabda : Allah akan turun ke langit bumi setiap malam, ketika malam tinggal sepertiga terakhir. Dia berkata, ‘mana hambaKu yang berdoa, untuk Aku kabulkan (doanya)? Mana hamba-Ku yang meminta kepada-KU untuk Aku penuhi (permintaannya)? Mana hamba-KU yang beristighfar, untuk Aku ampuni (dosanya) (HR Bukhari & Muslim)
· Orang yang melakukan shalat Subuh akan berada di dalam lindungan Allah. Diriwayatkan dari Jundab bin Syufyan ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janjiNya. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntut-nya, sehingga ia akan membenamkan mukanya kedalam neraka (HR Muslim, lafal riwayat Ibnu Majah)
Kaum muslimin yang dirahmati Allah. Kini bagaimana rasa anda, jika anda memperbandingkan jumlah jama’ah shalat Subuh dan shalat Jum’at. Tentu menyedihkan, untuk anda ketahui bahwa di masjid ini tadi pagi jumlah jama’ahnya sedikit sekali mungkin sepuluh atau belasan. Tadi pagi anda berada dimana? Jika anda merasa prhatin dengan jumlah jama’ah Subuh maka sekali lagi saya katakan ““ Yuk, kita shalat Subuh berjamaa’ah ke Masjid.”
Kini kita tidak perlu lagi berkomentar tentang keutamaan shalat Subuh berjama’ah. Banyak sekali tuntunan yang menguraikan tentang keutamaan shalat Subuh, bahkan penceramah dimana-mana tidak bosan-bosannya terus memberi kabar tentang ini. Tetapi kini yang penting bagaimana melangkahkan kaki ke masjid pada waktu Subuh.
Wallahu ‘alam bi shawwab
JIKA ANDA MEMBUTUHKAN BAHAN KULTUM, KUNJUNG KAMI DI http://marwan-kultum.blogspot.com

YUK, SHALAT SUBUH BERJAMA’AH

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah. Jika anda kebetulan membuka internet dan nyasar masuk ke blog ini kemudian membacanya. Tidak ada kata lain ucapan Alhamdulillah. Ini adalah suatu kurnia Allah kita bertemu dalam bentuk yang lain, tidak dalam bentuk fisik tetapi pertemuan dalam dunia maya. Jika anda tadi pagi tidak shalat subuh atau shalat Subuh di rumah atau shalat Subuh tetapi sudah siang. Maka tulisan ini memang untuk anda. Tetapi seandainya jika anda shalat Subuh di Masjid dapat pula shalat sunat fajar tidak apa anda teruskan membaca tulisan ini, karena paling tidak akan lebih meyakinkan anda bahwa anda benar-benar orang beruntung. Sebelum anda melanjutkan membaca tulisan singkat ini pada tempatnya kita ucapkan “Segala puji bagi Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat seluruh isi alam ini, dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Semoga Shalawat dan salam dicurahkan kepada nabi Muhammad Saw, juga kepada seluruh keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya.
Allah Swt berfirman tentang shalat Subuh : “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Qs Al Israa’ : 78). Karena begitu pentingnya shalat Subuh Rasulullah Saw apabila meragukan keimanan seseorang beliau akan menelitinya pada saat shalat Subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi shalat Subuh, maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati. Diceritakan Umar bin Ka’ab ra berkata, Rasulullah Saw pernah shalat Subuh, kemudian berkata, “Apakah kalian menyaksikan si Fulan shalat? Mereka menjawab, Tidak. Beliau berkata lagi si Fulan? Mereka menjawab, Tidak. Maka beliau berkata : “ Sesungguhnya dua shalat ini (Subuh dan Isya) adalah shalat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada dalam shalat Subuh dan Isya, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak (HR Ahmad & An Nasai).
Tentunya, jika ada orang yang menyebut anda termasuk golongan munafik sudah pasti anda tidak akan terima dan mungkin anda akan marah. Seandainya saya tahu anda shalat di rumah atau tidak shalat tadi pagi saya pun tidak berani untuk mengatakan anda munafik. Karena munafik atau tidak, adalah urusan tiap individu dengan Tuhannya. Tidak ada manusia manapun di dunia ini memiliki wewenang untuk menghukumi orang dengan sebutan ini munafik. Allah Maha Tahu akan kondisi setiap muslim. Saya sama sekali tidak bermaksud menambah beban hidup anda, atau membebani anda dengan sesuatu yang tidak mampu dikerjakan. Demi Allah, saya hanya berbicara tentang hakikat syari’at. Tetapi ada baiknya juga pada kesempatan ini saya mengajak anda untuk shalat Subuh berjama’ah ke masjid. Jika anda di depan saya maka saya katakan “ Yuk, kita shalat Subuh berjamaa’ah ke Masjid.” Mengapa ajakan ini begitu penting di dalam kehidupan kita sebagai umat Islam. Inilah jawabannya.
Shalat Subuh merupakan salah satu ujian yang berat kaum muslimin. Saya yakin anda telah sering melakukan shalat Subuh berjama’ah di masjid, apalagi pada bulan Ramadhan anda terus menerus melakukan shalat Subuh berjama’ah di masjid. Kini jika anda lalai melaksanakannya itu berarti anda sedang diuji oleh Allah. Nilai tertinggi dalam ujian ini, bagi seorang laki laki adalah shalat Subuh secara berjamaah di masjid. Sedangkan bagi perempuan, shalat Subuh tepat waktunya dirumah. Manusia dianggap gagal dalam ujian penting ini, manakala shalat tidak tepat waktu. Tentang ujian kepada hambanya Allah Swt berfirman : “Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Qs Al Mulk : 2).
Ujian merupakan bagiab penting dalam , seorang mukmin harus lulus dalam semua ujian itu untuk membuktikan kebenaran imannya, dan untuk menyelaraskan antara hati, lisan dan amalannya.
Keutamaan shalat Subuh
Dalam kolom yang sedikit ini disampaikan beberapa keutamaan shalat Subuh berjamaah antara lain :
· Malaksanakan shalat Subuh akan mendapat pahala tanpa batas. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan Muslim dari Ustman bin Affan ra berkata, Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah (atau dengan shalat Isya, seperti yang tertera dalam hadits Abu Dawud dan Tirmizi) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh. Dengan karunia Nya, Allah Swt memberi pahala yang besar jika kita melaksanakan shalat Subuh dan Isya’ berjamaah. Dan kita mengetahui bahwa pahala shalat malam sangat besar dan agung. Tapi pahala shalat Subuh berjamaah jauh lebih mulia, sehingga. Sahabat Umar ra berkata “ Sungguh, ikut serta dalam shalat Subuh berjamaah itu lebih baik bagi saya dari pada shalat malam.”
· Disetiap malam terdapat saat-saat terkabulnya doa. Kesempatan ini hanya didapati orang-orang yang bangun sebelum Subuh, Perhatikan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra Rasulullah Saw bersabda : Allah akan turun ke langit bumi setiap malam, ketika malam tinggal sepertiga terakhir. Dia berkata, ‘mana hambaKu yang berdoa, untuk Aku kabulkan (doanya)? Mana hamba-Ku yang meminta kepada-KU untuk Aku penuhi (permintaannya)? Mana hamba-KU yang beristighfar, untuk Aku ampuni (dosanya) (HR Bukhari & Muslim)
· Orang yang melakukan shalat Subuh akan berada di dalam lindungan Allah. Diriwayatkan dari Jundab bin Syufyan ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janjiNya. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntut-nya, sehingga ia akan membenamkan mukanya kedalam neraka (HR Muslim, lafal riwayat Ibnu Majah)
Kaum muslimin yang dirahmati Allah. Kini bagaimana rasa anda, jika anda memperbandingkan jumlah jama’ah shalat Subuh dan shalat Jum’at. Tentu menyedihkan, untuk anda ketahui bahwa di masjid ini tadi pagi jumlah jama’ahnya sedikit sekali mungkin sepuluh atau belasan. Tadi pagi anda berada dimana? Jika anda merasa prhatin dengan jumlah jama’ah Subuh maka sekali lagi saya katakan ““ Yuk, kita shalat Subuh berjamaa’ah ke Masjid.”
Kini kita tidak perlu lagi berkomentar tentang keutamaan shalat Subuh berjama’ah. Banyak sekali tuntunan yang menguraikan tentang keutamaan shalat Subuh, bahkan penceramah dimana-mana tidak bosan-bosannya terus memberi kabar tentang ini. Tetapi kini yang penting bagaimana melangkahkan kaki ke masjid pada waktu Subuh.
Wallahu ‘alam bi shawwab
JIKA ANDA MEMBUTUHKAN BAHAN KULTUM, KUNJUNG KAMI DI http://marwan-kultum.blogspot.com